Assalamualaikum Wr Wb.
Halo! Jumpa lagi dengan saya admin 2 dari kelompok Bunga Matahari yang kayaknya cuma balik lagi untuk buka blog ini setiap sebulan sekali dikarenakan adanya kehidupan di luar sana yang membuat saya jarang buka atau menulis sesuatu di blog ini.
Pembukaannya kepanjangan ya, kita langsung masuk saja ke inti acara. *ekhem*
Jadi kali ini gue mau melakukan hal yang tidak pernah masuk ke ekspetasi gue kalo gue bakal melakukan hal ini. Yak! Gue mau memberi review aplikasi Transit XV yang gue gunakan untuk mengerjakan tugas bulanan gue. Untuk parah penerjemah di luar sana, ~God gave us bless through this application~ THIS APPLICATION IS A HERO FOR US PLEASE GIVE ME MARIAH CAREY'S VOICE RIGHT NOW!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! AnYhOw, aplikasi ini sungguh berguna untuk kami, para penerjemah yang ingin mencari secercah suapan, untuk mengerjakan project yang didapat.
Kelebihan dari software ini adalah:
1. Dapat menyimpan kata kata yang telah
kita terjemahkan, jadi menghemat waktu kalo besok-besok kita mau terjemahin kata itu, udah otomatis tersimpan.
2. Menandai kalimat perkalimat yang akan
kita terjemahkan. Nah ini loh! Kadang saat kita
menerjemahkan teks, apalagi kalo teksnya banyak pasti kita suka salah menerjemahkan
urutannya, kadang ke skip juga, atau jadi berantakan. Nah dengan adanya
penanda, kita bisa mencegah kesalahan itu.
3. Tersedia banyak bahasa pada aplikasi ini. Bahasa kalbu dan bahasa alien ada gak ya...... :/
Setiap kelebihan pasti ada kekurangan karena kita semua tak luput dari kesalahan...
Kekurangannya adalah:
1. Berbayar........ Kami para mahasiswa merasa ini adalah kekurangan dari segala kekurangan. Tapi bisa sharing kok sama teman-teman para mahasiswa kalo kita udah beli hehehehehehe
2. Untuk user yang baru pakai software ini, pasti
kebingungan deh, soalnya banyak tombolnya terus penerjemahannya yang
manual membuat kita jadi kadang males pake ini.
3. Kita tidak bisa benar benar yakin
penerjemahan kita benar 100 % karena gak ada penanda apabila tata
bahasanya salah, jadi kita harus tetep belajar mata kuliah Penerjemahan ha ha ha...... . . ... ha..........
Nah ini previewnya guys....
Nah begitu gengs cerita dari software Transit XV ini. Jaman sekarang canggih banget emang, manusia kan demen tuh yang simple simple hahahahahahahhahahahahahahahhahahaha gimana? Begitu! Baiklah, segitu dulu ya teman-teman followers dari Sabang sampai Merauke. Sampai bertemu kereview reviewan lagi ya dadah!
BOO-YA~
Senin, 23 April 2018
Senin, 02 Januari 2017
Tugas Kepariwisataan (Soft Skill)
Dampak dari Pariwisata
Zaman sudah berkembang pesat, alat teknologi semakin berkembang dan banyak penawaran-penawaran canggih yang diberikan dari perusahaan-perusahaan teknologi yang dapat menunjang kehidupan manusia. Tidak lupa banyak teknologi yang dapat membuat kepenatan manusia semakin bertambah dan banyak manusia yang memerlukan liburan agar kepenatan yang dialami manusia bisa beristirahat sejenak. Banyak manusia yang menginginkan perjalanan ke tempat pariwisata untuk mengistirahatkan otak yang sudah bekerja terlalu keras. Pariwisata
merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan meninggalkan
tempat semula dan dengan suatu perencanaan namun tidak bermaksud mencari
nafkah di tempat yang di kunjungi nya.
Di negeri kita tercinta Indonesia, dengan banyak pulau-pulau kecil yang mengelilingi setiap pulau besar, menarik perhatian wisatawan dengan keindahan alam yang disajikan, perkembangan setiap tempat pariwisata pasti membawa dampak terhadap sekeliling lingkungan tempat pariwisata. Dampak tersebut bisa
muncul dari berbagai aspek seperti
Ekonomi, Ekowisata dan Etnologi. Berikut adalah dampak dari adanya tempat pariwisata di Bandung yaitu Kawah Putih.
A. Dampak Ekonomi
Kawah
Putih yang telah dibuka sejak tahun 1987 ini memberikan banyak manfaat bagi
masyarakat di sekitar objek wisata. Masyarakat yang sehari-harinya berprofesi
sebagai petani, saat hari libur atau akhir minggu, beralih profesi menjadi pedagang
kaki lima yang menjajalkan makanan, minuman serta oleh-oleh khas dari Kawah
Putih.
Selain
masyarakat sekitar objek wisata yang meraup keuntungan, masyarakat di sepanjang
jalan menuju objek wisata pun ikut merasakan untung atas dibukanya objek wisata
ini. Masyarakat yang memiliki perkebunan strawberry yang biasanya setiap panen
mereka jual ke kota, kali ini mereka membuka usaha dengan memperbolehkan
wisatawan untuk langsung datang dan memetik sendiri strawberry yang telah
matang.
Bahkan,
masyarakat yang berprofesi sebagai supir angkutan kota maupun ojek. Mendapatkan
hasil yang lebih dari biasanya. Karena kedua angkutan umum ini merupakan sarana
transportasi penting untuk menuju objek wisata ini. Bagi mereka yang tidak
memiliki keahlian untuk mengendarai mobil atau memiliki cukup modal untuk
menjadi PKL. Mereka memilijh untuk menjadi juru parkir di objek wisata ini.
B. Dampak Etnologi
Selain
sebagai kawasan hutan lindung, PT. Perhutani unit III dan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat mengadakan festival Kawah Putih yang diisi oleh berbagai kesenian
tradisional masyarakat sunda seperti Karinding, Celempung, kecapi suling dan
angklung dipaduserasikan dengan prolog
legenda Kawah Putih. Hal ini dilakukan untuk merangsang minat wisatawan datang
ke objek wisata ini setelah dilakukan penutupan selama 3 bulan. Selain itu
bertujuan untuk memperkenalkan kepada wisatawan mengenai kebudayaan sunda.
C. Dampak Ekowisata
Kawah Putih yang berada di puncak gunung Patuha yang memiliki ketinggian 2.434 m dpl dengan kisaran suhu 8-22 derajat
celcius ini didominasi oleh tanaman hutan hujan tropis selama perjalanan menuju
lokasi. Di sekitar kawah banyak dijumpai tanaman cantigi dan lemo serta vaccinium
sebagai vegetasi khas daerah kawah. Selain itu, terdapat beberapa fauna yang
berada disini, seperti elang, monyet, kancil, macan kumbang dan macan tutul.
Semenjak dijadikan objek wisata oleh PT. Perhutani Unit III Jabar dan Banten, objek
wisata kawah putih banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan
luar negeri. Kedatangan wisatawan ke tempat ini memiliki dampak positif dan
negatif terhadap flora dan fauna yang berada di Kawah Putih.
Salah satu dampak negatif dari kedatangan
wisatawan ke objek wisata ini adalah vandalisme. Seperti corat-coret di lokasi
wisata, pemetikan tanaman dan perusakan habitat flora dan fauna, serta yang
paling miris adalah membuang sampah sembarangan. Hal ini tentu akan menjadi
masalah jangka panjang jika tidak segera ditangani oleh pemerintah atau
pengelola objek wisata Kawah Putih. Masalah tersebut dapat berupa hilangnya
vegetasi khas Kawah Putih serta tanaman hutan hujan tropis lainnya yang
merupakan tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa fauna.
Isyi Farah Fadillah
15614537/3SA05
Universitas Guunadarma
Minggu, 09 Oktober 2016
Tugas Kepariwisataan (Softskill)
Wisata keluarga Kawah Putih, Ciwidey yang terletak di Bandung, Jawa Barat.
Setiap tempat wisata pastinya memiliki berbagai macam kelebihan maupun kekurangan yang acap kali kita temui saat kita berkunjung ke tempat wisata tersebut. Namun, setiap tempat wisata pasti mempunyai keunggulan dan kekurangn dari tempat itu sendiri sehingga para pelancong bisa menikmati dan berwaspada. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari tempat wisata ini:
Kelebihan:
Menurut kelebihan dan kekurangan diatas, saran saya adalah, pengunjung lebih baik pengunjung datang membawa perlengkapan yang dibutuhkan seperti masker, tikar, dan kamera untuk menghemat akomodasi.
Setiap tempat wisata pastinya memiliki berbagai macam kelebihan maupun kekurangan yang acap kali kita temui saat kita berkunjung ke tempat wisata tersebut. Namun, setiap tempat wisata pasti mempunyai keunggulan dan kekurangn dari tempat itu sendiri sehingga para pelancong bisa menikmati dan berwaspada. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari tempat wisata ini:
Kelebihan:
- Terdapat fasilitas yang memadai seperti lahan parkir yang cukup luas, toilet, restaurant serta angkutan umum untuk memasuki kawah putih dari pintu gerbang yang disebut ontang-anting.
- Kita disajikan pemandangan alam yang sangat teramat indah dan tentunya tidak bisa kita jumpai ditempat wisata lainnya. Air kawah yang berwarna hijau kebiruan yang dikelilingi oleh pegunungan sungguh menarik perhatian pengunjung.
- Udaranya sejuk meski saat berada di pinggir kawah matahari terasa menyengat.
- Harga tiket yang tidak terlalu mahal.
- Jarak dari pintu gerbang menuju kawah lumayan jauh, dan untuk sampai ke kawahnya kita harus berjalan kaki menuruni anak tangga.
- Terkadang asap dari air belerang muncul hingga menghalangi penghilatan.
- Bila angin bertiup bau belerang sangat menyengat hingga menusuk hidung, hal itu dapat menyebabkan keracunan belerang.
- Sebaiknya saat menaiki ontang anting kita harus memakai pelindung telinga karena sepengalaman saya dan teman teman saya, setelah sampai ke pintu gerbang merasakan telinga saya sangat sakit, seperti pengang, berdengung.
Saran:
Menurut kelebihan dan kekurangan diatas, saran saya adalah, pengunjung lebih baik pengunjung datang membawa perlengkapan yang dibutuhkan seperti masker, tikar, dan kamera untuk menghemat akomodasi.
Isyi Farah Fadillah (15614537)
3SA05
Tugas Kepariwisataan (Softskill)
Wisata keluarga Kawah Putih, Ciwidey yang terletak di Bandung, Jawa Barat.
Setiap tempat wisata pastinya memiliki berbagai macam kelebihan maupun kekurangan yang acap kali kita temui saat kita berkunjung ke tempat wisata tersebut. Namun, setiap tempat wisata pasti mempunyai keunggulan dan kekurangn dari tempat itu sendiri sehingga para pelancong bisa menikmati dan berwaspada. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari tempat wisata ini:
Kelebihan:
Setiap tempat wisata pastinya memiliki berbagai macam kelebihan maupun kekurangan yang acap kali kita temui saat kita berkunjung ke tempat wisata tersebut. Namun, setiap tempat wisata pasti mempunyai keunggulan dan kekurangn dari tempat itu sendiri sehingga para pelancong bisa menikmati dan berwaspada. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari tempat wisata ini:
Kelebihan:
- Terdapat fasilitas yang memadai seperti lahan parkir yang cukup luas, toilet, restaurant serta angkutan umum untuk memasuki kawah putih dari pintu gerbang yang disebut ontang-anting.
- Kita disajikan pemandangan alam yang sangat teramat indah dan tentunya tidak bisa kita jumpai ditempat wisata lainnya. Air kawah yang berwarna hijau kebiruan yang dikelilingi oleh pegunungan sungguh menarik perhatian pengunjung.
- Udaranya sejuk meski saat berada di pinggir kawah matahari terasa menyengat.
- Harga tiket yang tidak terlalu mahal.
- Jarak dari pintu gerbang menuju kawah lumayan jauh, dan untuk sampai ke kawahnya kita harus berjalan kaki menuruni anak tangga.
- Terkadang asap dari air belerang muncul hingga menghalangi penghilatan.
- Bila angin bertiup bau belerang sangat menyengat hingga menusuk hidung, hal itu dapat menyebabkan keracunan belerang.
- Sebaiknya saat menaiki ontang anting kita harus memakai pelindung telinga karena sepengalaman saya dan teman teman saya, setelah sampai ke pintu gerbang merasakan telinga saya sangat sakit, seperti pengang, berdengung.
Saran:
Menurut kelebihan dan kekurangan diatas, saran saya adalah, pengunjung lebih baik pengunjung datang membawa perlengkapan yang dibutuhkan seperti masker, tikar, dan kamera untuk menghemat akomodasi.
Isyi Farah Fadillah (15614537)
3SA05
Senin, 18 Juli 2016
Contoh Kewirausahaan Sosial
Kewirausahaan
Sosial adalah hasil kerja dari pengusaha sosial. Pengusaha sosial menemukan
masalah sosial dan menggunakan prinsip kewirausahaan untuk mengatur, membuat,
dan mengelola sebuah usaha yang mampu melakukan perubahan sosial. Ketika
pengusaha bisnis seringkali tolok ukur kinerjanya adalah dari laba dan
pengembalian, Pengusaha sosial berfokus dalam menciptakan manfaat sosial.
Dengan demikian, tujuan utama dari kewirausaan sosial adalah untuk tahapan
lanjut dari tujuan sosial dan lingkungan. Pengusaha sosial paling sering
dikaitkan dengan sektor sukarela dan tidak nirlaba. Tetapi, hal ini tak
menghalangi untuk mendapatkan keuntungan.
Wirausaha
sosial melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk sebuah model bisnis baru
yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat sekitar. Hasil yang ingin dicapai
bukan keuntungan materi atau kepuasan pelanggan, melainkan bagaimana gagasan
yang diajukan dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat. Mereka seperti
seseorang yang menabung dalam jangka panjang karena usaha mereka memerlukan
waktu dan proses yang lama untuk terlihat hasilnya.
Wirausaha
sosial menjadi fenomena sangat menarik saat ini karena perbedaan-perbedaannya
dengan wirausaha tradisional yang hanya fokus terhadap keuntungan materi dan
kepuasan pelanggan serta signifikansinya terhadap kehidupan masyarakat. Kajian
mengenai kewirausahaan sosial melibatkan berbagai ilmu pengetahuan dalam pengembangan
serta praktiknya di lapangan. Lintas ilmu pengetahuan yang diadopsi kajian
kewirausahaan sosial merupakan hal penting untuk menjelaskan serta membuat
pemikiran-pemikiran baru.
Contoh
nyata dari kewirausahaan sosial adalah :
·
Panti
Asuhan, Koperasi, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat,
·
Rumah
Cemara oleh Derajat Ginanjar Koesnadi,
·
Bank
Petani oleh Masril Koto,
·
Sekolah
Pedalaman oleh Butet Manurung,
·
Pelatihan
Rumah Tangga oleh Lita Angraini,
·
Rumah
Pelangi,
·
ICT
Watch.
Di
ranah online, sudah tentu Google(dot)com, Facebook(dot)com, Twitter(dot)com, Blogger(dot)com,
Detik(dot)com, Kaskus(dot)us, Instagram(dot)com, dan beberapa situs
layanan lain yang tak mewajibkan pengguna untuk membayar ganti atas
pelayanan yang mereka berikan. Tak hanya itu, situs-situs diatas bahkan
mampu memberi candu bagi sebagian besar masyarakat sehingga waktu luang untuk
mengakses situs itu tak hanya menjadi selingan, tetapi menjadi kebutuhan bahkan
terprioritaskan.
Pengertian Kewirausahaan Sosial
Berdasarkan pengertiannya, kewirausahaan sosial (Social Entrepreneurship) merupakan sebuah istilah turunan dari kewirausahaan. Gabungan dari kedua kata, yaitu social yang artinya kemasyarakatan dan entrepreneurship yang artinya kewirausahaan. Pengertian kewirausahaan sosial menurut Gerald Smale, dkk (2000):“Social entrepreneurship is ability to initiate, lead and carry though problem-solving and an understanding that all resource all locations are really stewardship investment”.(dalam handout Dialog Interaktif Membangun Ekonomi Rakyat Melalui Inovasi Kewirausahaan Sosial, 2008). Artinya kewirausahaan sosial adalah kemampuan untuk menggagas, memimpin dan melaksanakan strategi pemecahan masalah, melalui kerja sama dengan orang lain dalam semua jenis jaringan sosial.
Menurut Austin dalam Budhi Wibhawa dkk (2011) didalam bukunya yang berjudulEntrepreuneurship Social Entreprise Corporate Social Responsibility : Pemikiran, konseptual dan praktik kewirausahaan sosial adalah Social entrepreneurship is innovative, social value creating activity that can occur within or across the nonprofit, business, and public sectors. Artinya kewirausahaan sosial adalah upaya inovatif, aktifitas menciptakan nilai sosial yang dapat terjadi di dalam atau di bisnis, nirlaba, dan sektor publik.
Sedangkan menurut Johanna Mair (2006:5) kewirausahaan sosial adalah“social entrepreneurship as the innovative use of to create a social venture are formed resource combinations to pursue opportunities aiming at the creation of organizations and/or practices that yield and sustain social benefits.” Artinya kewirausahaan sosial sebagai penggunaan inovasi untuk membuat sebuah usaha sosial dari kombinasi sumber daya untuk mengejar peluang dengan mengarah pada pembentukan organisasi dan/atau praktek-praktek yang dihasilkan dan mempertahankan manfaat sosial.
Dari ketiga pengertian didatas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan sosial merupakan suatu gagasan dalam menjalankan strategi pemecahan masalah sosial secara inovatif dengan menjalankan kegiatan usaha sosial untuk menciptakan nilai-nilai sosial dilingkungan masyarakat
Elemen kewirausahaan sosial lebih ditekankan pada dua elemen kunci. Elemen pertama kewirausahaan sosial ditekankan pada inovasi, kewirausahaan adalah proses kreatif mengejar kesempatan untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Sedangkan elemen yangkedua, kewirausahaan sosial menciptakan nilai-nilai sosial. Kedua dimensi dasar ini menandakan, bahwa kewirausahaan sosial berbeda dengan kewirausahaan bisnis.
Enam Aspek Kewirausahaan Sosial
Didalam menjalankan kegiatan kewirausahaan sosial, Gregory Dees (2001:20) terdapat enam aspek kewirausahaan sosial. Keenam aspek kewirausahaan sosial terdiri dari :
Enam Aspek Kewirausahaan Sosial
Didalam menjalankan kegiatan kewirausahaan sosial, Gregory Dees (2001:20) terdapat enam aspek kewirausahaan sosial. Keenam aspek kewirausahaan sosial terdiri dari :
1. Proses mendefinisikan tujuan misi (defining your mission)
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.
2. Proses mengenali dan menilai peluang (recognizing and assessing new opportunities).
Didalam menjalankan kegiatan kewirausahaan sosial, salah satu aspek yang paling penting adalah mengenali dan menilai peluang. Kewirausahaan sosial, menilai suatu peluang sebagai sesuatu yang baru dengan cara yang berbeda dalam membuat atau mempertahankan nilai sosial. Ide bisa banyak atau berlimpah, namun tidak semua ide menarik dapat dikembangkan menjadi sebuah peluang untuk menciptakan atau mempertahankan nilai sosial. Wirausahawan sosial berupaya mengejar berbagai peluang dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan seni dalam menciptakan atau mempertahankan nilai sosial. Sedangkan menilai peluang adalah sebuah proses pengumpulan data yang dicampur dengan insting. Cara ini merupakan sebuah ilmu dan seni. Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, yang relevan dengan ukuran, cakupan, dan waktu yang tersedia. Tetapi pada akhirnya, insting harus menimbang berat didalam setiap proses pengambilan keputusan.
Didalam menjalankan kegiatan kewirausahaan sosial, salah satu aspek yang paling penting adalah mengenali dan menilai peluang. Kewirausahaan sosial, menilai suatu peluang sebagai sesuatu yang baru dengan cara yang berbeda dalam membuat atau mempertahankan nilai sosial. Ide bisa banyak atau berlimpah, namun tidak semua ide menarik dapat dikembangkan menjadi sebuah peluang untuk menciptakan atau mempertahankan nilai sosial. Wirausahawan sosial berupaya mengejar berbagai peluang dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan seni dalam menciptakan atau mempertahankan nilai sosial. Sedangkan menilai peluang adalah sebuah proses pengumpulan data yang dicampur dengan insting. Cara ini merupakan sebuah ilmu dan seni. Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, yang relevan dengan ukuran, cakupan, dan waktu yang tersedia. Tetapi pada akhirnya, insting harus menimbang berat didalam setiap proses pengambilan keputusan.
3. Proses mobilisasi sumber daya (mobilizing resources).
Mengumpulkan uang merupakan sesuatu yang penting, tetapi jika memulai dengan berorientasi pada uang, maka akan kehilangan faktor-faktor kunci penting dalam mencapai keberhasilan jangka panjang. Uang hanya sarana dalam mencapai tujuan. Dalam menghadapi tantangan ini, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan yaitu : memanfaatkan sumber daya yang tidak berwujud untuk menjalankan usaha, melaksanakan strategi, mencocokan tujuan dan kebutuhan, mempertajam sumber daya yang tidak berwujud, yaitu yang tidak dapat dibeli.
Mengumpulkan uang merupakan sesuatu yang penting, tetapi jika memulai dengan berorientasi pada uang, maka akan kehilangan faktor-faktor kunci penting dalam mencapai keberhasilan jangka panjang. Uang hanya sarana dalam mencapai tujuan. Dalam menghadapi tantangan ini, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan yaitu : memanfaatkan sumber daya yang tidak berwujud untuk menjalankan usaha, melaksanakan strategi, mencocokan tujuan dan kebutuhan, mempertajam sumber daya yang tidak berwujud, yaitu yang tidak dapat dibeli.
4. Proses manajemen resiko (risk management).
Seorang Social Enterpreneur dalam merealisasikan ide-idenya harus dihadapkan pada sebuah tantangan. Gregory Dees, dkk (Gregory 2001: 126) menjelaskan bahwa resiko dalam kewirausahaan sosial adalah: "For the purpose of our approach to nonprofit risk, we may simply say that risk is the “possibility of an undesirable outcome. We can further define risk by saying that it can be understood as having two basic components that allow us to determine the potential severity of risk: (1) the potential magnitude of undesirable outcomes if they do occur-the "downside"-and (2) the possibility that these undesirable outcomes will actually occur”.
Seorang Social Enterpreneur dalam merealisasikan ide-idenya harus dihadapkan pada sebuah tantangan. Gregory Dees, dkk (Gregory 2001: 126) menjelaskan bahwa resiko dalam kewirausahaan sosial adalah: "For the purpose of our approach to nonprofit risk, we may simply say that risk is the “possibility of an undesirable outcome. We can further define risk by saying that it can be understood as having two basic components that allow us to determine the potential severity of risk: (1) the potential magnitude of undesirable outcomes if they do occur-the "downside"-and (2) the possibility that these undesirable outcomes will actually occur”.
Artinya, resiko adalah kemungkinan yang tidak diharapkan. Resiko dapat didefinisikan sebagai dua komponen yaitu: (1) potensi besar yang tidak diharapkan terjadi karena tidak memperhitungkan sisi buruk, dan (2) kemungkinan bahwa hasil-hasil yang tidak diinginkan akan benar-benar terjadi.
Jadi dalam merealisasikan ide atau gagasannya, social entrepreneur harus memperhitungkan segala sesuatunya yang akan terjadi. Hambatan-hambatan dalam menjalankan suatu kegiatan kewirausahaan sosial muncul secara tidak terduga. Gregory Dees, dkk (Gregory, 2001:127) menyatakan resiko atau hal-hal tidak terduga yang harus dihindari oleh wirausahawan sosial adalah:
Jadi dalam merealisasikan ide atau gagasannya, social entrepreneur harus memperhitungkan segala sesuatunya yang akan terjadi. Hambatan-hambatan dalam menjalankan suatu kegiatan kewirausahaan sosial muncul secara tidak terduga. Gregory Dees, dkk (Gregory, 2001:127) menyatakan resiko atau hal-hal tidak terduga yang harus dihindari oleh wirausahawan sosial adalah:
a. Kerugian keuangan.
b. Reputasi yang menjadi buruk.
c. Rusaknya moral internal.
d. Hilangnya pengaruh politik.
e. Kehilangan kesempatan.
f. Penyimpangan misi.
f. Penyimpangan misi.
5. Mengidentifikasi dan menarik pelanggan (understanding and attracting customers)
Konsumen atau pelanggan didalam kewirausahaan sosial adalah mereka yang ikut berpartisipasi dengan sukses dalam mendukung misi sosial. Partisipasi ini bisa dalam bentuk penggunaan layanan, berpartisipasi dalam suatu kegiatan, relawan, memberikan uang atau barang untuk sebuah organisasi nirlaba, atau bahkan membeli layanan atau produk yang dihasilkan organisasi tersebut. Fokus wirausaha sosial pelanggan adalah untuk menyalurkan semua hasil sumberdaya sehingga tercipta kebaikan sosial. Mengidentifikasi pelanggan sangat penting karena pelanggan merupakan pasar untuk menyalurkan barang dan jasa.
6. Proses Manajemen Keuangan (Financial Management).
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana, baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembiayaan secara efisien (Sartono, 2008:6).
Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha
Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha
Ciri-ciri wirausaha yang berhasil (Kasmir) yaitu sebagai berikut ini.
a. Memiliki visi dan tujuan yang
jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju
sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut,
b. Inisiatif dan selalu proaktif.
Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu
terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor
dalam berbagai kegiatan.
c. Berorientasi pada prestasi.
Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada
prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan
pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang
dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
d. Berani mengambil risiko. Hal ini
merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun,
baik dalam bentuk uang maupun waktu.
e. Kerja keras. Jam kerja pengusaha
tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang.
Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya
selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk
bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah
yang tidak dapat diselesaikan.
f. Bertanggungjawab terhadap segala
aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang.
Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga
moral kepada berbagai pihak.
g. Komitmen pada berbagai pihak
merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk
melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana
direalisasikan.
h. Mengembangkan dan memelihara
hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan
usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan,
antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
Dari analisis pengalaman di
lapangan, ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk dapat berhasil dapat dirangkum
dalam tiga sikap, yaitu :
a. Jujur, dalam arti berani untuk
mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha yang dijalankan, dan mau
melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya. Hal ini diperlukan
karena dengan sikap tersebut cenderung akan membuat pembeli mempunyai
kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi
pelanggan dalam jangka waktu panjang ke depan,
b. Mempunyai tujuan jangka panjang,
dalam arti mempunyai gambaran yang jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha
yang dilaksanakan. Hal ini untuk dapat memberikan motivasi yang besar kepada
pelaku wirausaha untuk dapat melakukan kerja walaupun pada saat yang bersamaan
hasil yang diharapkan masih juga belum dapat diperoleh.
c. Selalu taat berdoa, yang
merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan
menerima apapun hasil yang diperoleh. Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan
bahwa ”manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang menentukan !” dengan
demikian berdoa merupakan salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk
mencapai cita-cita.
Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan. Dan & Bradstreet business Credit Service (1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :
Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan. Dan & Bradstreet business Credit Service (1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :
1. Knowing your business, yaitu
mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang
wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha
atau bisnis yang akan dilakukan.
2. Knowing the basic business
management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara
merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan, termasuk dapat
memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan
kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat,
cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan
efisien.
3. Having the proper attitude,
yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus
bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang
sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.
4. Having adequate capital, yaitu
memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani.
Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena
itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.
5. Managing finances effectively,
yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan, secara efektif dan efisien,
mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya
secara akurat.
6. Managing time efficiently, yaitu
kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati
waktu sesuai dengan kebutuhannya.
7. Managing people, yaitu kemampuan
merencanakan, mengatur, mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang
dalam menjalankan perusahaan.
8. Statisfying customer by
providing high quality product, yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan
cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
9. Knowing Hozu to Compete, yaitu
mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan
(strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat),
dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap
dirinya dan terhadap pesaing.
10. Copying with regulation and
paper work, yaitu membuat aturan / pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat.
(Triton, 2007 :137 – 139)
Langganan:
Postingan (Atom)