Senin, 23 April 2018

[REVIEW] Kekurangan dan Kelebihan Aplikasi Transit XV!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Assalamualaikum Wr Wb.

Halo! Jumpa lagi dengan saya admin 2 dari kelompok Bunga Matahari yang kayaknya cuma balik lagi untuk buka blog ini setiap sebulan sekali dikarenakan adanya kehidupan di luar sana yang membuat saya jarang buka atau menulis sesuatu di blog ini.

Pembukaannya kepanjangan ya, kita langsung masuk saja ke inti acara. *ekhem*

Jadi kali ini gue mau melakukan hal yang tidak pernah masuk ke ekspetasi gue kalo gue bakal melakukan hal ini. Yak! Gue mau memberi review aplikasi Transit XV yang gue gunakan untuk mengerjakan tugas bulanan gue. Untuk parah penerjemah di luar sana, ~God gave us bless through this application~ THIS APPLICATION IS A HERO FOR US PLEASE GIVE ME MARIAH CAREY'S VOICE RIGHT NOW!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! AnYhOw, aplikasi ini sungguh berguna untuk kami, para penerjemah yang ingin mencari secercah suapan, untuk mengerjakan project yang didapat.

Kelebihan dari software ini adalah:

1. Dapat menyimpan kata kata yang telah kita terjemahkan, jadi menghemat waktu kalo besok-besok kita mau terjemahin kata itu, udah otomatis tersimpan.
2. Menandai kalimat perkalimat yang akan kita terjemahkan. Nah ini loh! Kadang saat kita menerjemahkan teks, apalagi kalo teksnya banyak pasti kita suka salah menerjemahkan urutannya, kadang ke skip juga, atau jadi berantakan. Nah dengan adanya penanda, kita bisa mencegah kesalahan itu.
3. Tersedia banyak bahasa pada aplikasi ini. Bahasa kalbu dan bahasa alien ada gak ya...... :/

Setiap kelebihan pasti ada kekurangan karena kita semua tak luput dari kesalahan...

Kekurangannya adalah:

1. Berbayar........ Kami para mahasiswa merasa ini adalah kekurangan dari segala kekurangan. Tapi bisa sharing kok sama teman-teman para mahasiswa kalo kita udah beli hehehehehehe
2. Untuk user yang baru pakai software ini, pasti kebingungan deh, soalnya banyak tombolnya terus penerjemahannya yang manual membuat kita jadi kadang males pake ini.
3. Kita tidak bisa benar benar yakin penerjemahan kita benar 100 % karena gak ada penanda apabila tata bahasanya salah, jadi kita harus tetep belajar mata kuliah Penerjemahan ha ha ha...... . . ... ha..........












Nah ini previewnya guys....





























Nah begitu gengs cerita dari software Transit XV ini. Jaman sekarang canggih banget emang, manusia kan demen tuh yang simple simple hahahahahahahhahahahahahahahhahahaha gimana? Begitu! Baiklah, segitu dulu ya teman-teman followers dari Sabang sampai Merauke. Sampai bertemu kereview reviewan lagi ya dadah!

 

Senin, 02 Januari 2017

Tugas Kepariwisataan (Soft Skill)

Dampak dari Pariwisata
Zaman sudah berkembang pesat, alat teknologi semakin berkembang dan banyak penawaran-penawaran canggih yang diberikan dari perusahaan-perusahaan teknologi yang dapat menunjang kehidupan manusia. Tidak lupa banyak teknologi yang dapat membuat kepenatan manusia semakin bertambah dan banyak manusia yang memerlukan liburan agar kepenatan yang dialami manusia bisa beristirahat sejenak. Banyak manusia yang menginginkan perjalanan ke tempat pariwisata untuk mengistirahatkan otak yang sudah bekerja terlalu keras. Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan namun tidak bermaksud mencari nafkah  di tempat yang di kunjungi nya.

Di negeri kita tercinta Indonesia, dengan banyak pulau-pulau kecil yang mengelilingi setiap pulau besar, menarik perhatian wisatawan dengan keindahan alam yang disajikan, perkembangan setiap tempat pariwisata pasti membawa dampak terhadap sekeliling lingkungan tempat pariwisata. Dampak tersebut bisa muncul dari berbagai aspek seperti Ekonomi, Ekowisata dan Etnologi. Berikut adalah dampak dari adanya tempat pariwisata di Bandung yaitu Kawah Putih.

A. Dampak Ekonomi

Kawah Putih yang telah dibuka sejak tahun 1987 ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di sekitar objek wisata. Masyarakat yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani, saat hari libur atau akhir minggu, beralih profesi menjadi pedagang kaki lima yang menjajalkan makanan, minuman serta oleh-oleh khas dari Kawah Putih.

Selain masyarakat sekitar objek wisata yang meraup keuntungan, masyarakat di sepanjang jalan menuju objek wisata pun ikut merasakan untung atas dibukanya objek wisata ini. Masyarakat yang memiliki perkebunan strawberry yang biasanya setiap panen mereka jual ke kota, kali ini mereka membuka usaha dengan memperbolehkan wisatawan untuk langsung datang dan memetik sendiri strawberry yang telah matang.

Bahkan, masyarakat yang berprofesi sebagai supir angkutan kota maupun ojek. Mendapatkan hasil yang lebih dari biasanya. Karena kedua angkutan umum ini merupakan sarana transportasi penting untuk menuju objek wisata ini. Bagi mereka yang tidak memiliki keahlian untuk mengendarai mobil atau memiliki cukup modal untuk menjadi PKL. Mereka memilijh untuk menjadi juru parkir di objek wisata ini.
 B. Dampak Etnologi
Selain sebagai kawasan hutan lindung, PT. Perhutani unit III dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan festival Kawah Putih yang diisi oleh berbagai kesenian tradisional masyarakat sunda seperti Karinding, Celempung, kecapi suling dan angklung  dipaduserasikan dengan prolog legenda Kawah Putih. Hal ini dilakukan untuk merangsang minat wisatawan datang ke objek wisata ini setelah dilakukan penutupan selama 3 bulan. Selain itu bertujuan untuk memperkenalkan kepada wisatawan mengenai kebudayaan sunda. 
C. Dampak Ekowisata
Kawah Putih yang berada di puncak gunung Patuha yang memiliki ketinggian 2.434 m dpl dengan kisaran suhu 8-22 derajat celcius ini didominasi oleh tanaman hutan hujan tropis selama perjalanan menuju lokasi. Di sekitar kawah banyak dijumpai tanaman cantigi dan lemo serta vaccinium sebagai vegetasi khas daerah kawah. Selain itu, terdapat beberapa fauna yang berada disini, seperti elang, monyet, kancil, macan kumbang dan macan tutul. Semenjak dijadikan objek wisata oleh PT. Perhutani Unit III Jabar dan Banten, objek wisata kawah putih banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan luar negeri. Kedatangan wisatawan ke tempat ini memiliki dampak positif dan negatif terhadap flora dan fauna yang berada di Kawah Putih.

Salah satu dampak negatif dari kedatangan wisatawan ke objek wisata ini adalah vandalisme. Seperti corat-coret di lokasi wisata, pemetikan tanaman dan perusakan habitat flora dan fauna, serta yang paling miris adalah membuang sampah sembarangan. Hal ini tentu akan menjadi masalah jangka panjang jika tidak segera ditangani oleh pemerintah atau pengelola objek wisata Kawah Putih. Masalah tersebut dapat berupa hilangnya vegetasi khas Kawah Putih serta tanaman hutan hujan tropis lainnya yang merupakan tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa fauna.
  

 Isyi Farah Fadillah
15614537/3SA05
Universitas Guunadarma 

Minggu, 09 Oktober 2016

Tugas Kepariwisataan (Softskill)

Wisata keluarga Kawah Putih, Ciwidey yang terletak di Bandung, Jawa Barat.


Image result for kawah putih


Setiap tempat wisata pastinya memiliki berbagai macam kelebihan maupun kekurangan yang acap kali kita temui saat kita berkunjung ke tempat wisata tersebut. Namun, setiap tempat wisata pasti mempunyai keunggulan dan kekurangn dari tempat itu sendiri sehingga para pelancong bisa menikmati dan berwaspada. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari tempat wisata ini:

Kelebihan:
  • Terdapat fasilitas yang memadai seperti lahan parkir yang cukup luas, toilet, restaurant serta angkutan umum untuk memasuki kawah putih dari pintu gerbang yang disebut ontang-anting.
  • Kita disajikan pemandangan alam yang sangat teramat indah dan tentunya tidak bisa kita jumpai ditempat wisata lainnya. Air kawah yang berwarna hijau kebiruan yang dikelilingi oleh pegunungan sungguh menarik perhatian pengunjung.
  • Udaranya sejuk meski saat berada di pinggir kawah matahari terasa menyengat.
  • Harga tiket yang tidak terlalu mahal.
Kekurangan:
  • Jarak dari pintu gerbang menuju kawah lumayan jauh, dan untuk sampai ke kawahnya kita harus berjalan kaki menuruni anak tangga.
  • Terkadang asap dari air belerang muncul hingga menghalangi penghilatan.
  • Bila angin bertiup bau belerang sangat menyengat hingga menusuk hidung, hal itu dapat menyebabkan keracunan belerang.
  • Sebaiknya saat menaiki ontang anting kita harus memakai pelindung telinga karena sepengalaman saya dan teman teman saya, setelah sampai ke pintu gerbang merasakan telinga saya sangat sakit, seperti pengang, berdengung.
Saran:

Menurut kelebihan dan kekurangan diatas, saran saya adalah, pengunjung lebih baik pengunjung datang membawa perlengkapan yang dibutuhkan seperti masker, tikar, dan kamera untuk menghemat akomodasi.



Isyi Farah Fadillah (15614537)
3SA05                    

Tugas Kepariwisataan (Softskill)

Wisata keluarga Kawah Putih, Ciwidey yang terletak di Bandung, Jawa Barat.


Image result for kawah putih


Setiap tempat wisata pastinya memiliki berbagai macam kelebihan maupun kekurangan yang acap kali kita temui saat kita berkunjung ke tempat wisata tersebut. Namun, setiap tempat wisata pasti mempunyai keunggulan dan kekurangn dari tempat itu sendiri sehingga para pelancong bisa menikmati dan berwaspada. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari tempat wisata ini:

Kelebihan:



  • Terdapat fasilitas yang memadai seperti lahan parkir yang cukup luas, toilet, restaurant serta angkutan umum untuk memasuki kawah putih dari pintu gerbang yang disebut ontang-anting.
  • Kita disajikan pemandangan alam yang sangat teramat indah dan tentunya tidak bisa kita jumpai ditempat wisata lainnya. Air kawah yang berwarna hijau kebiruan yang dikelilingi oleh pegunungan sungguh menarik perhatian pengunjung.
  • Udaranya sejuk meski saat berada di pinggir kawah matahari terasa menyengat.
  • Harga tiket yang tidak terlalu mahal.
Kelebihan:


  • Jarak dari pintu gerbang menuju kawah lumayan jauh, dan untuk sampai ke kawahnya kita harus berjalan kaki menuruni anak tangga.
  • Terkadang asap dari air belerang muncul hingga menghalangi penghilatan.
  • Bila angin bertiup bau belerang sangat menyengat hingga menusuk hidung, hal itu dapat menyebabkan keracunan belerang.
  • Sebaiknya saat menaiki ontang anting kita harus memakai pelindung telinga karena sepengalaman saya dan teman teman saya, setelah sampai ke pintu gerbang merasakan telinga saya sangat sakit, seperti pengang, berdengung.
Saran:

Menurut kelebihan dan kekurangan diatas, saran saya adalah, pengunjung lebih baik pengunjung datang membawa perlengkapan yang dibutuhkan seperti masker, tikar, dan kamera untuk menghemat akomodasi.



Isyi Farah Fadillah (15614537)
3SA05                    

Senin, 18 Juli 2016

Contoh Kewirausahaan Sosial

Kewirausahaan Sosial adalah hasil kerja dari pengusaha sosial. Pengusaha sosial menemukan masalah sosial dan menggunakan prinsip kewirausahaan untuk mengatur, membuat, dan mengelola sebuah usaha yang mampu melakukan perubahan sosial. Ketika pengusaha bisnis seringkali tolok ukur kinerjanya adalah dari laba dan pengembalian, Pengusaha sosial berfokus dalam menciptakan manfaat sosial. Dengan demikian, tujuan utama dari kewirausaan sosial adalah untuk tahapan lanjut dari tujuan sosial dan lingkungan. Pengusaha sosial paling sering dikaitkan dengan sektor sukarela dan tidak nirlaba. Tetapi, hal ini tak menghalangi untuk mendapatkan keuntungan.

Wirausaha sosial melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk sebuah model bisnis baru yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat sekitar. Hasil yang ingin dicapai bukan keuntungan materi atau kepuasan pelanggan, melainkan bagaimana gagasan yang diajukan dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat. Mereka seperti seseorang yang menabung dalam jangka panjang karena usaha mereka memerlukan waktu dan proses yang lama untuk terlihat hasilnya.

Wirausaha sosial menjadi fenomena sangat menarik saat ini karena perbedaan-perbedaannya dengan wirausaha tradisional yang hanya fokus terhadap keuntungan materi dan kepuasan pelanggan serta signifikansinya terhadap kehidupan masyarakat. Kajian mengenai kewirausahaan sosial melibatkan berbagai ilmu pengetahuan dalam pengembangan serta praktiknya di lapangan. Lintas ilmu pengetahuan yang diadopsi kajian kewirausahaan sosial merupakan hal penting untuk menjelaskan serta membuat pemikiran-pemikiran baru.

Contoh nyata dari kewirausahaan sosial adalah :
·                     Panti Asuhan, Koperasi, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat,
·                     Rumah Cemara oleh Derajat Ginanjar Koesnadi,
·                     Bank Petani oleh Masril Koto,
·                     Sekolah Pedalaman oleh Butet Manurung,
·                     Pelatihan Rumah Tangga oleh Lita Angraini,
·                     Rumah Pelangi,
·                     ICT Watch.

Di ranah online, sudah tentu Google(dot)com, Facebook(dot)com, Twitter(dot)com, Blogger(dot)com, Detik(dot)com, Kaskus(dot)us, Instagram(dot)com, dan beberapa situs layanan lain yang tak mewajibkan pengguna untuk membayar ganti atas pelayanan yang mereka berikan. Tak hanya itu, situs-situs diatas bahkan mampu memberi candu bagi sebagian besar masyarakat sehingga waktu luang untuk mengakses situs itu tak hanya menjadi selingan, tetapi menjadi kebutuhan bahkan terprioritaskan.   


Pengertian Kewirausahaan Sosial


Berdasarkan pengertiannya, kewirausahaan sosial (Social Entrepreneurship) merupakan sebuah istilah turunan dari kewirausahaan. Gabungan dari kedua kata, yaitu social yang artinya kemasyarakatan dan entrepreneurship yang artinya kewirausahaan. Pengertian kewirausahaan sosial menurut Gerald Smale, dkk (2000):“Social entrepreneurship is ability to initiate, lead and carry though problem-solving and an understanding that all resource all locations are really stewardship investment”.(dalam handout Dialog Interaktif Membangun Ekonomi Rakyat Melalui Inovasi Kewirausahaan Sosial, 2008). Artinya kewirausahaan sosial adalah kemampuan untuk menggagas, memimpin dan melaksanakan strategi pemecahan masalah, melalui kerja sama dengan orang lain dalam semua jenis jaringan sosial. 

Menurut Austin dalam Budhi Wibhawa dkk (2011) didalam bukunya yang berjudulEntrepreuneurship Social Entreprise Corporate Social Responsibility : Pemikiran, konseptual dan praktik kewirausahaan sosial adalah Social entrepreneurship is innovative, social value creating activity that can occur within or across the nonprofit, business, and public sectors. Artinya kewirausahaan sosial adalah upaya inovatif, aktifitas menciptakan nilai sosial yang dapat terjadi di dalam atau di bisnis, nirlaba, dan sektor publik.

Sedangkan menurut Johanna Mair (2006:5) kewirausahaan sosial adalahsocial entrepreneurship as the innovative use of to create a social venture are formed resource combinations to pursue opportunities aiming at the creation of organizations and/or practices that yield and sustain social benefits.” Artinya kewirausahaan sosial sebagai penggunaan inovasi untuk membuat sebuah usaha sosial dari kombinasi sumber daya untuk mengejar peluang dengan mengarah pada pembentukan organisasi dan/atau praktek-praktek yang dihasilkan dan mempertahankan manfaat sosial.

Dari ketiga pengertian didatas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan sosial merupakan suatu gagasan dalam menjalankan strategi pemecahan masalah sosial secara inovatif dengan menjalankan kegiatan usaha sosial untuk menciptakan nilai-nilai sosial dilingkungan masyarakat

Elemen kewirausahaan sosial lebih ditekankan pada dua elemen kunci. Elemen pertama kewirausahaan sosial ditekankan pada inovasi, kewirausahaan adalah proses kreatif mengejar kesempatan untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Sedangkan elemen yangkedua, kewirausahaan sosial menciptakan nilai-nilai sosial. Kedua dimensi dasar ini menandakan, bahwa kewirausahaan sosial berbeda dengan kewirausahaan bisnis.


Enam Aspek Kewirausahaan Sosial
Didalam menjalankan kegiatan kewirausahaan sosial, Gregory Dees (2001:20) terdapat enam aspek kewirausahaan sosial. Keenam aspek kewirausahaan sosial terdiri dari : 

1.  Proses mendefinisikan tujuan misi (defining your mission)
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.

2. Proses mengenali dan menilai peluang (recognizing and assessing new opportunities).
Didalam menjalankan kegiatan kewirausahaan sosial, salah satu aspek yang paling penting adalah mengenali dan menilai peluang. Kewirausahaan sosial, menilai suatu peluang sebagai sesuatu yang baru dengan cara yang berbeda dalam membuat atau mempertahankan nilai sosial. Ide bisa banyak atau berlimpah, namun tidak semua ide menarik dapat dikembangkan menjadi sebuah peluang untuk menciptakan atau mempertahankan nilai sosial. Wirausahawan sosial berupaya mengejar berbagai peluang dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan seni dalam menciptakan atau mempertahankan nilai sosial. Sedangkan menilai peluang adalah sebuah proses pengumpulan data yang dicampur dengan insting. Cara ini merupakan sebuah ilmu dan seni. Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, yang relevan dengan ukuran, cakupan, dan waktu yang tersedia. Tetapi pada akhirnya, insting harus menimbang berat didalam setiap proses pengambilan keputusan.

3. Proses mobilisasi sumber daya (mobilizing resources).
Mengumpulkan uang merupakan sesuatu yang penting, tetapi jika memulai dengan berorientasi pada uang, maka akan kehilangan faktor-faktor kunci penting dalam mencapai keberhasilan jangka panjang. Uang hanya sarana dalam mencapai tujuan. Dalam menghadapi tantangan ini, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan yaitu : memanfaatkan sumber daya yang tidak berwujud untuk menjalankan usaha, melaksanakan strategi, mencocokan tujuan dan kebutuhan, mempertajam sumber daya yang tidak berwujud, yaitu yang tidak dapat dibeli. 

4. Proses manajemen resiko (risk management).
Seorang Social Enterpreneur dalam merealisasikan ide-idenya harus dihadapkan pada sebuah tantangan. Gregory Dees, dkk (Gregory 2001: 126) menjelaskan bahwa resiko dalam kewirausahaan sosial adalah: "For the purpose of our approach to nonprofit risk, we may simply say that risk is the “possibility of an undesirable outcome. We can further define risk by saying that it can be understood as having two basic components that allow us to determine the potential severity of risk: (1) the potential magnitude of undesirable outcomes if they do occur-the "downside"-and (2) the possibility that these undesirable outcomes will actually occur”.

Artinya, resiko adalah kemungkinan yang tidak diharapkan. Resiko dapat didefinisikan sebagai dua komponen yaitu: (1) potensi besar yang tidak diharapkan terjadi karena tidak memperhitungkan sisi buruk, dan (2) kemungkinan bahwa hasil-hasil yang tidak diinginkan akan benar-benar terjadi.
Jadi dalam merealisasikan ide atau gagasannya, social entrepreneur harus memperhitungkan segala sesuatunya yang akan terjadi. Hambatan-hambatan dalam menjalankan suatu kegiatan kewirausahaan sosial muncul secara tidak terduga. Gregory Dees, dkk (Gregory, 2001:127) menyatakan resiko atau hal-hal tidak terduga yang harus dihindari oleh wirausahawan sosial adalah:   
a.    Kerugian keuangan.
b.   Reputasi yang menjadi buruk.
c.    Rusaknya moral internal.
d.   Hilangnya pengaruh politik.
e.    Kehilangan kesempatan.
f.    Penyimpangan misi.

5. Mengidentifikasi dan menarik pelanggan (understanding and attracting customers)
Konsumen atau pelanggan didalam kewirausahaan sosial adalah mereka yang ikut berpartisipasi dengan sukses dalam mendukung misi sosial. Partisipasi ini bisa dalam bentuk penggunaan layanan, berpartisipasi dalam suatu kegiatan, relawan, memberikan uang atau barang  untuk sebuah organisasi nirlaba, atau bahkan membeli layanan atau produk yang dihasilkan organisasi tersebut. Fokus wirausaha sosial pelanggan adalah untuk menyalurkan semua hasil sumberdaya sehingga tercipta kebaikan sosial. Mengidentifikasi pelanggan sangat penting karena pelanggan merupakan pasar untuk menyalurkan barang dan jasa. 
    6. Proses Manajemen Keuangan (Financial Management).
   Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana, baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembiayaan secara efisien (Sartono, 2008:6).  

Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha

Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha

Ciri-ciri wirausaha yang berhasil (Kasmir) yaitu sebagai berikut ini.


a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut,

b. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.

c. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.

d. Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.

e. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.

f. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.

g. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.

h. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

Dari analisis pengalaman di lapangan, ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk dapat berhasil dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu :

a. Jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha yang dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya. Hal ini diperlukan karena dengan sikap tersebut cenderung akan membuat pembeli mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan dalam jangka waktu panjang ke depan,

b. Mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai gambaran yang jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal ini untuk dapat memberikan motivasi yang besar kepada pelaku wirausaha untuk dapat melakukan kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang diharapkan masih juga belum dapat diperoleh.

c. Selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh. Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa ”manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang menentukan !” dengan demikian berdoa merupakan salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-cita.
Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan. Dan & Bradstreet business Credit Service (1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :

1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.

2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.

3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.

4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.

5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.

6. Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.

7. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.

8. Statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.

9. Knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap dirinya dan terhadap pesaing.


10. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan / pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137 – 139)