Senin, 02 Januari 2017

Tugas Kepariwisataan (Soft Skill)

Dampak dari Pariwisata
Zaman sudah berkembang pesat, alat teknologi semakin berkembang dan banyak penawaran-penawaran canggih yang diberikan dari perusahaan-perusahaan teknologi yang dapat menunjang kehidupan manusia. Tidak lupa banyak teknologi yang dapat membuat kepenatan manusia semakin bertambah dan banyak manusia yang memerlukan liburan agar kepenatan yang dialami manusia bisa beristirahat sejenak. Banyak manusia yang menginginkan perjalanan ke tempat pariwisata untuk mengistirahatkan otak yang sudah bekerja terlalu keras. Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan namun tidak bermaksud mencari nafkah  di tempat yang di kunjungi nya.

Di negeri kita tercinta Indonesia, dengan banyak pulau-pulau kecil yang mengelilingi setiap pulau besar, menarik perhatian wisatawan dengan keindahan alam yang disajikan, perkembangan setiap tempat pariwisata pasti membawa dampak terhadap sekeliling lingkungan tempat pariwisata. Dampak tersebut bisa muncul dari berbagai aspek seperti Ekonomi, Ekowisata dan Etnologi. Berikut adalah dampak dari adanya tempat pariwisata di Bandung yaitu Kawah Putih.

A. Dampak Ekonomi

Kawah Putih yang telah dibuka sejak tahun 1987 ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di sekitar objek wisata. Masyarakat yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani, saat hari libur atau akhir minggu, beralih profesi menjadi pedagang kaki lima yang menjajalkan makanan, minuman serta oleh-oleh khas dari Kawah Putih.

Selain masyarakat sekitar objek wisata yang meraup keuntungan, masyarakat di sepanjang jalan menuju objek wisata pun ikut merasakan untung atas dibukanya objek wisata ini. Masyarakat yang memiliki perkebunan strawberry yang biasanya setiap panen mereka jual ke kota, kali ini mereka membuka usaha dengan memperbolehkan wisatawan untuk langsung datang dan memetik sendiri strawberry yang telah matang.

Bahkan, masyarakat yang berprofesi sebagai supir angkutan kota maupun ojek. Mendapatkan hasil yang lebih dari biasanya. Karena kedua angkutan umum ini merupakan sarana transportasi penting untuk menuju objek wisata ini. Bagi mereka yang tidak memiliki keahlian untuk mengendarai mobil atau memiliki cukup modal untuk menjadi PKL. Mereka memilijh untuk menjadi juru parkir di objek wisata ini.
 B. Dampak Etnologi
Selain sebagai kawasan hutan lindung, PT. Perhutani unit III dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan festival Kawah Putih yang diisi oleh berbagai kesenian tradisional masyarakat sunda seperti Karinding, Celempung, kecapi suling dan angklung  dipaduserasikan dengan prolog legenda Kawah Putih. Hal ini dilakukan untuk merangsang minat wisatawan datang ke objek wisata ini setelah dilakukan penutupan selama 3 bulan. Selain itu bertujuan untuk memperkenalkan kepada wisatawan mengenai kebudayaan sunda. 
C. Dampak Ekowisata
Kawah Putih yang berada di puncak gunung Patuha yang memiliki ketinggian 2.434 m dpl dengan kisaran suhu 8-22 derajat celcius ini didominasi oleh tanaman hutan hujan tropis selama perjalanan menuju lokasi. Di sekitar kawah banyak dijumpai tanaman cantigi dan lemo serta vaccinium sebagai vegetasi khas daerah kawah. Selain itu, terdapat beberapa fauna yang berada disini, seperti elang, monyet, kancil, macan kumbang dan macan tutul. Semenjak dijadikan objek wisata oleh PT. Perhutani Unit III Jabar dan Banten, objek wisata kawah putih banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan luar negeri. Kedatangan wisatawan ke tempat ini memiliki dampak positif dan negatif terhadap flora dan fauna yang berada di Kawah Putih.

Salah satu dampak negatif dari kedatangan wisatawan ke objek wisata ini adalah vandalisme. Seperti corat-coret di lokasi wisata, pemetikan tanaman dan perusakan habitat flora dan fauna, serta yang paling miris adalah membuang sampah sembarangan. Hal ini tentu akan menjadi masalah jangka panjang jika tidak segera ditangani oleh pemerintah atau pengelola objek wisata Kawah Putih. Masalah tersebut dapat berupa hilangnya vegetasi khas Kawah Putih serta tanaman hutan hujan tropis lainnya yang merupakan tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa fauna.
  

 Isyi Farah Fadillah
15614537/3SA05
Universitas Guunadarma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar